Hukum Adat adalah bagian dari Adat Roso Sejati. Dalam hal pengetahuan Hukum Adat tentunya disini tidak lepas dari pengulasan
tentang apa itu Adat Roso Sejati Seperti yang saya jelaskan sebelumnya
Adat Roso Sejati adalah perbuatan manusia yang sebenarnya atau pasti, ini adalah bagian dari perjalanan Sesembahan Singo Pranoto
dalam mengajarkan Adat Roso Sejati kepada warganya. seluruh tulisan
ini adalah tuangan dari Sejarah dan Perjalanan sesembahan singo pranoto
mengajarkan dan mengembangkan Adat Roso Sejati secara murni dan
konsekwen.
Sebelumnya saya telah memaparkankan pernyataan/pengajaran yang telah
diberikan Sesembahan Singo Pranoto tentang Adat Roso Sejati yaitu
Perbuatan manusia yang sebenarnya atau pasti. Tentunya pertanyaannya
adalah bagaimana perbuatan manusia yang sebenarnya atau yang pasti.?
Sesembahan Singo Pranoto Menjelaskan Perbuatan manusia yang sebenarnya
atau yang pasti di jabarkan dalam satu bab ini yaitu Hukum Adat yang ada
dalam Adat Roso Sejati sebagai salah satu bagian dari beberapa banyak
bagian tentang Adat Roso Sejati yang di jalankan dan diajarkan olehnya
sebagai pegangan hidup orang yang bertuhan. adapun penjelasan tentang
Hukum Adat yaitu sebagai berikut :
Hukum Adat
1. Adat Diri
2. Adat Bersyukur
3. Adat Berbudi
4. Adat Musibah
5. Adat Bersahaja
Ada 5 pasal dalam hukum adat, saya akan menjelaskan satu persatu tentang
hukum adat yang dimaksud yang telah di ajarkan Sesembahan Singo Pranoto
kepada saya agar menjadi manusia yang baik dan berbudi pekerti yang
luhur.Adat Roso Sejati adalah bagian dari diri Sesembahan Singo Pranoto
dalam kesehariannya yang saya kagumi dan saya muliakan sebagai sosok
pemimpin yang bijaksana dalam mengambil keputusan apapun secara Adat
Roso Sejati.
1. Adat Diri
Sebelumnya dihalaman muka Sesembahan Singo Pranoto telah menjelaskan tentang Apa itu Adat Roso Sejati yaitu :
Adat adalah Perbuatan
Roso adalah Manusia
Sejati adalah yang sebenarnya atau pasti
Jadi
kesimpulannya adalah Adat Roso Sejati adalah Perbuatan manusia yang
sebenarnya atau yang pasti, diatas terlihat pemilahan kata Adat, Roso,
dan Sejati yang mempunyai arti masing-masing tetapi saling
menyempurnakan antara satu dengan yang lainnya.
Begitu
juga dengan Adat Diri jadi bisa disimpulkan bahwasannya Adat diri ialah
Perbuatan seorang manusia (diri) sebagai individu yang berkeyakinan
kepada Tuhan yang Maha Esa. kalau cerita tentang Tuhan maka Tuhan tidak
akan membedakan seluruh makhluknya di pandangannya. tidak seperti
manusia yang kadang kala masih suka menggolong-golongkan antara Suku,
bangsa dan Agama yang akhirnya dapat menimbulkan keegoan-kegoan diri,
merasa diri adalah seorang yang paling benar sehingga senang dengan
perbuatan Jahil, usil, Sombong, takabur, serakah, tamak dll yang itu
hanya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. dalam ajaran Tuhan
dalam bentuk apapun itu dilarang karena hanya menimbulkan dosa ataupun
celaka untuk diri dan orang lain.
Untuk
menjalankan perbuatan sebagaiman manusia yang berkeyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dalam Adat Diri Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan apa
yang wajib di laksanakan sebagai bentuk Perbutan yang sebenarnya atau
yang pasti dalam adat diri yaitu :
a. Berdoa
b. Berjiwa Sosial
c. Bersabar
d. Bertawakal /Bertaqwa
kesemuanya perbuatan di atas adalah bagian perbutan sebagai mana melaksanakan Adat Diri dalam Adat Roso Sejati.
Berdoa
Makna dari berdo’a dalam Adat Roso Sejati adalah memohon /
meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keberhasilan atas apa saja yang akan
dikerjakan sebagai bentuk bahwasannya setiap manusia yang berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Perlunya berdo’a secara singkat dapat dijelaskan bertujuan
agar segala niat atas perbuatan dilandasi nilai-nilai kebaikan yang terkandung
dalam makna dan mendapat restu/berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, hingga dalam
menjalankan aktivitas dan perbuatan, dan secara mendasar individu memiliki
batas baik dan buruk dan berupaya untuk tidak termasuk dalam hal yang dikatakan
buruk.
Berjiwa Sosial
Makna
berjiwa sosial dalam Adat Roso Sejati adalah atas dasar dari dalam jiwa
yang ada dalam diri setiap manusia yang berkeyakinan Kepada Tuhan Yang
Maha Esa menyadari
seorang manusia adalah bagian dari kelompok manusia secara umum baik
terikat
dalam ikatan kekeluargaan, kemasyarakatan kebangsaan atau hal lainnya,
dan
dengan menyadari hal tersebut, segala perbuatan yang dilakukan akan
bertujuan
dan menghasilkan yang baik kepada individu, keluarga dan lingkungannya.
Menyadari keberadaan diri manusia sebagai bagian dari suatu
kesatuan utuh yang tidak terpisahkan, tentu dapat mendorong seseorang warga
untuk mau berbuat sesuatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakatnya dan lebih
jauh lagi mampu mendorong seorang warga untuk mau berbuat halo yang bersifat
sosial, seperti membantu orang lain, tolong menolong dan mau berbuat tanpa mengharapkan imbalan
materi semata.
Berjiwa Sosial, apabila dipraktekkan secara nyata dan
didukung oleh banyak warga, tentu dapat mendukung masyarakat dan warganya
menuju pembangunan yang lebih baik dan merata dan dengan jiwa sosial juga,
pembangunan yang ada dapat terjaga kestabilannya dan pengembangannya.
Bersabar
Makna bersabar dalam Adat Roso sejati maksudnya individu yang
terikat dalam Adat Roso Sejati memiliki sifat sabar dalam menjalani hidup,
hingga dengan keadaan sabar dalam menjalani dan menerima keadaan secara umum,
apa yang dikerjakan dapat melalui pertimbangan yang sehat dan selalu bertujuan
baik hingga tidak terjebak dalam keputusan – keputusan yang dapat berakhir
buruk.
Bertawakal/Bertaqwa
Makna
bertaqwa dalam Adat Roso Sejati adalah meyakini dan
berserah diri kepada Tuhan yang Maha Esa hingga dalam bertindak tetap
dalam
acuan perintah Tuhan Yang Maha Esa, menghindari larangan-larangannya,
dan
apapun yang dialami dan diterima adalah bagian dari Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa secara terus-menerus tetap tegak seperti alif tanpa terbuai
suasana apapun.
Dalam Adat Bersyukur Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan perbuatan-perbuatan yang terkandung dalam Adat Bersyukur yaitu :
2. Adat Bersyukur
Setiap
manusia wajib bersyukur atas rahmat dalam hidup dan kehidupan yang
berupa kesehatan, kebahagian, rezki dan lain-lain yang telah di berikan
Tuhan kepada kita sebagai makhluk ciptaannya. Sebagaimana Sesembahan
Singo Pranoto telah menjelaskan dalam Adat Bersyukur yaitu
perbuatan-perbuatan yang tujuannya untuk kebaikan dalam diri manusia itu
sendiri untuk menjaga dari sifat-sifat buruk. Dalam Adat Bersyukur Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan perbuatan-perbuatan yang terkandung dalam Adat Bersyukur yaitu :
a. Berpuasa
b. Bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Berzikir dan
d. Bertaubat
Semua
perbuatan di atas adalah bagian perbutan sebagai mana melaksanakan Adat
Bersyukur dalam Adat Roso Sejati yang di jelaskan oleh Sesembahan Singo
Pranoto.
Berpuasa
Pengertian berpuasa ialah menahan diri dari hal yang dilarang
untuk dikerjakan dan melakukan menghindari diri dari hal – hal yang buruk dan
berlebihan dalam menjalani kehidupan pribadi, rumah tangga dan dalam
bermasyarakat.
Pelaksanaan didalam keseharian bertujuan agar manusia mampu
menjaga, contohnya, mulut, dari makan, minum, berbicara dengan baik dan
berpuasa untuk berbicara, makan dan minum yang buruk.
Penglihatannya agar tetap melihat dan mempelajari yang baik
dan berpuasa dari melihat dan mempelajari hal – hal yang tidak baik.
Bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pengertian Bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa ialah
mensyukuri dan mengakui kebesarannya serta memasrahkan diri, bahwa segalanya
adalah bukti kekuasaan dan kebesaran, hingga manusia, selayaknya bersujud dan
mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa.
Sujud secara fisik di gambarkan dengan meletakkan kepala,
kedua tangan, dan kaki dilantai, sebuah gambaran dari pengakuan atas kekuasaan,
keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Dan Adat Roso Sejati mengajarkan bahwa dalam meletakkan
pengakuan atas kekuasaan Tuhan, bukan hanya pada waktu tertentu, tapi selama
hidup dan dalam menjalani kehidupan, manusia tetap dalam keadaan bersujud
hatinya dan perbuatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berzikir
Pengertian Berzikir adalah mengingat dan mengucapkan tentang
adanya Tuhan Yang Maha Esa, kekuasaannya dan Kebesarannya, hingga dengan
berzikir manusia dalam berbuat, berfikir, berkata dan bertindak selalu menuju
jalan kebaikan sesuai nilai ketuhanan.
Tindakan fisik dari berzikir adalah mengulang ucapan-ucapan
yang memuat kata-kata tentang kebesaran,kekuasaan,keagungan,kemuliaan dan
kata-kata yang mengandung gambaran tentang sifat tuhan, dengan tujuan, fisik
manusia dapat menerima dan meresapi serta mencerminkan sifat-sifat yang Maha
Kuasa tersebut.
Bertaubat
Pengertian bertaubat adalah mengakui dan merasakan kesalahan
yang pernah di kerjakan dan menghentikan tindakan-tindakan yang tidak baik yang
telah pernah terjadi dan selalu berupaya menuju jalan dan tindakan yang lebih
baik lagi dari hari yang telah lalu.
Kesalahan, kesilapan dan kelupaan adalah bagian dari manusia,
dan tentu hal itu di iringi dengan pengakuan atas kesalahn dan tindakan perabaikan
dari kesalahn yang telah di perbuat hingga di hari mendatang dapat terhindar
dari kesalahan yang sama.
Suci Ning Pikir
Merenungkan
3. Adat Berbudi
Dalam
penjabaran tentang Adat Berbudi Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan
manusia yang berbudi luhur karena dasar naluri
kepribadiannya yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan
berkeyakinan
bahwa manusia diturunkan kedunia adalah merupakan utusan dari Tuhan Yang
Maha Suci untuk menjadi orang-orang penuntun yang selalu menciptakan
kebaikan-kebaikan agar terwujudnya keamanan, kerukunan dan kedamaian di
atas dunia ini. Adapun perbuatan Adat berbudi yang di jelaskan oleh
Sesembahan Singo Pranoto yaitu :
a. Suci Ning Pikir
b. Suci Ning Jiwo
d. Suci Ning Roso
Sebagai
tatanan dalam menjalankan hidup dan kehidupan sebagai mana orang yang
berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menjadi Insan yang
sempurna.
Suci Ning Pikir
Pengertian suci ning pikir adalah berfikir baik berdasarkan
kebenaran, kejujuran terhadap suatu keadaan hingga dengan pemikiran yang bersih
terhadap suatu keadaan, mampu memberikan keputusan dan tindakan yang baik dan
benar juga kepada semua orang, bukan hanya baik bagi dirinya sendiri.
Dengan kebersihan berfikir dari nafsu dan kejahatan,
memandang dan menyelesaikan suatu masalah atau keadaan tentu menghasilkan
pemikiran yang baik bagi semua orang.
Suci Ning Jiwo
Pengertian suci ning jiwo adalah suci/bersih dalam hati dan
jiwa tanpa ada niat yang tidak baik/buruk dalam mengerjakan apa saja.
Niat dan hati yang bersih adalah niat yang berdasarkan Niat
Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan penuh kesadaran melakukan apa saja
hanya karena Allah, bukan hanya sekedar sebagai pekerjaan atau tindakan untuk memenuhi
kebutuhan dan kehendak diri.
Suci Ning Roso
Pengertian dari suci ning roso adalah merasakan/mengerjakan
sesuatu yang baik dan benar, dengan pemikiran berdasarkan kebenaran, niat juga
bersandar dan meniatkan apa yang dikerjakan adalah karena Allah, dan
mengerjakan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai aturan hukum, baik hukum
Negara, Hukum agama dan juga Hukum Adat.
4. Adat Musibah
Manusia
Sebagai Mahluk Tuhan di atas Dunia ini tidak luput dari musibah yang
dapat datang kapan saja tanpa kita ketahui, lalu sebagai orang yang
mendapat musibah ataupun menyaksikan musibah yang terjadi kepada diri
sendiri ataupun orang lain apa yang dapat dilakukan.? Sesembahan Singo
Pranoto menjelaskan dalam Adat Roso Sejati tentang Adat Musibah sebagai
panduan menjalani hidup dan kehidupan. Apabila anak manusia menerima
musibah ataupun menyaksikan musibah yang sedang terjadi ataupun yang
telah terjadi sebelumnya. Penjelasan Adat Musibah dalam keterangan
Sesembahan Singo Pranoto yaitu :
a. Merenungkan
b. Meneliti dan
c. Mengheningkan
Merenungkan
Pengertian merenungkan adalah memikirkan dan melihat musibah
apa yang telah terjadi dan menimpa.
Musibah yang selalu
dekat dengan kesedihan, apabila menimpa seseorang sebagai individu atau
masyarakat, tentu, bagi yang di timpa sangat membutuhkan pertolongan dan
dukungan baik moril, tenaga maupun materil.
Hal itu hanya dapat terjadi bila dilalui dengan merenungkan
apa yang terjadi, dan bukan mengambil langkah yang panik dan gegabah, karena
langkah yang terjadi mungkin semakin memperburuk keadaan.
Meneliti
Pengertian meneliti adalah mempelajari apa yang telah
terjadi, dari penyebabnya hingga pemecahannya.
Tentu sebagai manusia, yang sifat dasarnya adalah lemah dan
tidak abadi, keadaan musibah kesedihan, bencana dan kesialan tidak dapat
semuanya dihindari datangnya, tapi dengan meneliti keadaan yang terjadi, akan
lebih mungkin mencapai penyelesaian dan memberikan pelajaran yang mampu
mendukung, mengatasi dan mengobati apa yang telah terjadi dari musibah yang
datang.
Mengheningkan
Pengertian mengheningkan adalah ikut merasakan dan meresapi
kesedihan yang terjadi dan menyerahkan diri kepada Tuhan dengan turut
mendo’akan dan membantu menyelesaikan masalah yang muncul karena musibah
tersebut.
Keadaan dimana kita bersedih dan berduka karena musibah yang
menimpa, membuat kita mengingat pada Kekuasaan Tuhan, semua berasal darinya.
Bagi orang yang tidak mengalami musibah, dengan merenungkan,
meneliti dan akhirnya mengheningkan diri
serta mengembalikan hal itu adalah bukti Kekuasaan Tuhan, tentu dapat bercermin
dari musibah yang ada dan menimpa orang lain, suatu saat kita juga mengalami
dan merasakan hal yang sama.
5. Adat Bersahaja
Peran
Adat bersahaja sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan beragama untuk menjalin silaturahim atau persaudaraan yang sangat
kuat sehingga dapat menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kerukunan
dan karya-karya dalam kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha kuasa.
Sesembahan singo pranoto menjelaskan tentang melaksakan Adat Bersahaja yaitu :
Sesembahan singo pranoto menjelaskan tentang melaksakan Adat Bersahaja yaitu :
a. Mengucapkan Berterima Kasih
b. Berdiskusi
c. Merencanakan Suatu pendapat
Sehingga
tercapailah suatu mufakat dalam bersepakat untuk mencapai tujuan
bersama yang akan diraih dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Mengucapkan Berterima Kasih
Pengertian dari mengucapkan terimakasih adalah mampu
menghargai keberadaan dan pemberian orang lain dan
mengakui/mengucapkan/mengungkapkan rasa dan kata terima kasih.
Dengan berterima kasih , secara langsung atau tidak langsung,
mampu memberikan dampak psikologi yang positif bagi orang yang memberi dan bagi
orang yang menerima. Bagi yang memberi, merasakan bahwa apa yang telah di
perbuatnya mempunyai arti bagi orang lain, sedangkan bagi yang menerima,
ungkapan terimakasih dapat mendidik menjadi orang yang mampu menghargai
keberadaan dan pemberian orang lain kepadanya.
Berdiskusi
Pengertian dari berdiskusi adalah bertukar pikiran dan sebagi
bentuk menghargai pendapat orang lain dalam pemecahan suatu permasalahan.
Berdiskusi atau berbincang tentang suatu masalah, dapat
memecahkan, atau setidaknya membantu meringankan tentang suatu hal, yang tentu
saja sangat wajar dilakukan, mengingat manusia selalu dan saling membutuhkan
manusia lainnya dalam kesehariannya.
Diskusi /bertukar pendapat, adalah suatu metode komunikasi
yang mencerminkan demokrasi, dimana keputusan atau hasil perbincangan yang
menjadi kesepakatan sifatnya berdasarkan kesadaran dan bukan berupa pemaksaan
atas kehendak yang satu dengan yang lainnya.
Merencanakan Suatu Pendapat
Pengertian dari merencanakan suatu pendapat adalah ikut
berperan aktif memberikan pendapat, tanggapan, saran menanggapi suatu keadaan.
Di tengah masyarakat dalam satu lingkungan,
pemikiran-pemikiran menyikapi keadaan yang ada, tentu sebelum pelaksanaanya,
sebaiknya melalui perencanaan, apalagi hal tersebut melibatkan dan mempengaruhi
banyak orang.
Perencanaan suatu pendapat, apabila dilakukan dengan matang
dan kebersamaan, tentu lebih besar kemungkinan berhasil.
Merencanakan suatu pendapat juga bagian dari bentuk
menghargai keberadaan orang lain disekitar kita, dimana dalam kebersamaan dan kerukunan, masyarakat
dan bangsa dapat menjadi masyarakat dan bangsa yang adil , makmur, damai dan
sejahtera.
Merencanakan
pendapat dipandang juga sebagai salah satu alat untuk mendukung kebersamaan,
kerukunan dan kebersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar