Minggu, 09 September 2012

HUKUM ADAT

Hukum Adat adalah bagian dari Adat Roso Sejati. Dalam hal pengetahuan Hukum Adat tentunya disini tidak lepas dari pengulasan tentang apa itu Adat Roso Sejati Seperti yang saya jelaskan sebelumnya Adat Roso Sejati adalah perbuatan manusia yang sebenarnya atau pasti, ini adalah bagian dari perjalanan Sesembahan Singo Pranoto dalam mengajarkan Adat Roso Sejati kepada warganya. seluruh tulisan ini adalah tuangan dari Sejarah dan Perjalanan sesembahan singo pranoto mengajarkan dan mengembangkan Adat Roso Sejati secara murni dan konsekwen.
Sebelumnya saya telah memaparkankan pernyataan/pengajaran yang telah diberikan Sesembahan Singo Pranoto tentang Adat Roso Sejati yaitu Perbuatan manusia yang sebenarnya atau pasti. Tentunya pertanyaannya adalah bagaimana perbuatan manusia yang sebenarnya atau yang pasti.?
Sesembahan Singo Pranoto Menjelaskan Perbuatan manusia yang sebenarnya atau yang pasti di jabarkan dalam satu bab ini yaitu Hukum Adat yang ada dalam Adat Roso Sejati sebagai salah satu bagian dari beberapa banyak bagian tentang Adat Roso Sejati yang di jalankan dan diajarkan olehnya sebagai pegangan hidup orang yang bertuhan. adapun penjelasan tentang Hukum Adat yaitu sebagai berikut :
Hukum Adat
1. Adat Diri
2. Adat Bersyukur
3. Adat Berbudi
4. Adat Musibah
5. Adat Bersahaja
Ada 5 pasal dalam hukum adat, saya akan menjelaskan satu persatu tentang hukum adat yang dimaksud yang telah di ajarkan Sesembahan Singo Pranoto kepada saya agar menjadi manusia yang baik dan berbudi pekerti yang luhur.Adat Roso Sejati adalah bagian dari diri Sesembahan Singo Pranoto dalam kesehariannya yang saya kagumi dan saya muliakan sebagai sosok pemimpin yang bijaksana dalam mengambil keputusan apapun secara Adat Roso Sejati.


1. Adat Diri
Sebelumnya dihalaman muka Sesembahan Singo Pranoto telah menjelaskan tentang Apa itu Adat Roso Sejati yaitu :
Adat adalah Perbuatan
Roso adalah Manusia
Sejati adalah yang sebenarnya atau pasti
Jadi kesimpulannya adalah Adat Roso Sejati adalah Perbuatan manusia yang sebenarnya atau yang pasti, diatas terlihat pemilahan kata Adat, Roso, dan Sejati yang mempunyai arti masing-masing tetapi saling menyempurnakan antara satu dengan yang lainnya. 
Begitu juga dengan Adat Diri jadi bisa disimpulkan bahwasannya Adat diri ialah Perbuatan seorang manusia (diri) sebagai individu yang berkeyakinan kepada Tuhan yang Maha Esa. kalau cerita tentang Tuhan maka Tuhan tidak akan membedakan seluruh makhluknya di pandangannya. tidak seperti manusia yang kadang kala masih suka menggolong-golongkan antara Suku, bangsa dan Agama yang akhirnya dapat menimbulkan keegoan-kegoan diri, merasa diri adalah seorang yang paling benar sehingga senang dengan perbuatan Jahil, usil, Sombong, takabur, serakah, tamak dll yang itu hanya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. dalam ajaran Tuhan dalam bentuk apapun itu dilarang karena hanya menimbulkan dosa ataupun celaka untuk diri dan orang lain.
Untuk menjalankan perbuatan sebagaiman manusia yang berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam Adat Diri Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan apa yang wajib di laksanakan sebagai bentuk Perbutan yang sebenarnya atau yang pasti dalam adat diri yaitu :
a. Berdoa
b. Berjiwa Sosial
c. Bersabar 
d. Bertawakal /Bertaqwa
kesemuanya perbuatan di atas adalah bagian perbutan sebagai mana melaksanakan Adat Diri dalam Adat Roso Sejati.


Berdoa
Makna dari berdo’a dalam Adat Roso Sejati adalah memohon / meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keberhasilan atas apa saja yang akan dikerjakan sebagai bentuk bahwasannya setiap manusia yang berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Perlunya berdo’a secara singkat dapat dijelaskan bertujuan agar segala niat atas perbuatan dilandasi nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam makna dan mendapat restu/berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, hingga dalam menjalankan aktivitas dan perbuatan, dan secara mendasar individu memiliki batas baik dan buruk dan berupaya untuk tidak termasuk dalam hal yang dikatakan buruk.
Berjiwa Sosial
Makna berjiwa sosial dalam Adat Roso Sejati adalah atas dasar dari dalam jiwa yang ada dalam diri setiap manusia yang berkeyakinan Kepada Tuhan Yang Maha Esa menyadari seorang manusia adalah bagian dari kelompok manusia secara umum baik terikat dalam ikatan kekeluargaan, kemasyarakatan kebangsaan atau hal lainnya, dan dengan menyadari hal tersebut, segala perbuatan yang dilakukan akan bertujuan dan menghasilkan yang baik kepada individu, keluarga dan lingkungannya.
Menyadari keberadaan diri manusia sebagai bagian dari suatu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan, tentu dapat mendorong seseorang warga untuk mau berbuat sesuatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakatnya dan lebih jauh lagi mampu mendorong seorang warga untuk mau berbuat halo yang bersifat sosial, seperti membantu orang lain, tolong menolong dan mau berbuat tanpa mengharapkan imbalan materi semata.
Berjiwa Sosial, apabila dipraktekkan secara nyata dan didukung oleh banyak warga, tentu dapat mendukung masyarakat dan warganya menuju pembangunan yang lebih baik dan merata dan dengan jiwa sosial juga, pembangunan yang ada dapat terjaga kestabilannya dan pengembangannya.
Bersabar
Makna bersabar dalam Adat Roso sejati maksudnya individu yang terikat dalam Adat Roso Sejati memiliki sifat sabar dalam menjalani hidup, hingga dengan keadaan sabar dalam menjalani dan menerima keadaan secara umum, apa yang dikerjakan dapat melalui pertimbangan yang sehat dan selalu bertujuan baik hingga tidak terjebak dalam keputusan – keputusan yang dapat berakhir buruk.
Bertawakal/Bertaqwa
Makna bertaqwa dalam Adat Roso Sejati adalah meyakini dan berserah diri kepada Tuhan yang Maha Esa hingga dalam bertindak tetap dalam acuan perintah Tuhan Yang Maha Esa, menghindari larangan-larangannya, dan apapun yang dialami dan diterima adalah bagian dari Rahmat Tuhan Yang Maha Esa secara terus-menerus tetap tegak seperti alif tanpa terbuai suasana apapun.

2. Adat Bersyukur
Setiap manusia wajib bersyukur atas rahmat dalam hidup dan kehidupan yang berupa kesehatan, kebahagian, rezki dan lain-lain yang telah di berikan Tuhan kepada kita sebagai makhluk ciptaannya. Sebagaimana Sesembahan Singo Pranoto telah menjelaskan dalam Adat Bersyukur yaitu perbuatan-perbuatan yang tujuannya untuk kebaikan dalam diri manusia itu sendiri untuk menjaga dari sifat-sifat buruk. 
Dalam Adat Bersyukur Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan perbuatan-perbuatan yang terkandung dalam Adat Bersyukur yaitu :
a. Berpuasa
b. Bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Berzikir dan
d. Bertaubat
Semua perbuatan di atas adalah bagian perbutan sebagai mana melaksanakan Adat Bersyukur dalam Adat Roso Sejati yang di jelaskan oleh Sesembahan Singo Pranoto.


Berpuasa
Pengertian berpuasa ialah menahan diri dari hal yang dilarang untuk dikerjakan dan melakukan menghindari diri dari hal – hal yang buruk dan berlebihan dalam menjalani kehidupan pribadi, rumah tangga dan dalam bermasyarakat.
Pelaksanaan didalam keseharian bertujuan agar manusia mampu menjaga, contohnya, mulut, dari makan, minum, berbicara dengan baik dan berpuasa untuk berbicara, makan dan minum yang buruk.
Penglihatannya agar tetap melihat dan mempelajari yang baik dan berpuasa dari melihat dan mempelajari hal – hal yang tidak baik.
Bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pengertian Bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa ialah mensyukuri dan mengakui kebesarannya serta memasrahkan diri, bahwa segalanya adalah bukti kekuasaan dan kebesaran, hingga manusia, selayaknya bersujud dan mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa.
Sujud secara fisik di gambarkan dengan meletakkan kepala, kedua tangan, dan kaki dilantai, sebuah gambaran dari pengakuan atas kekuasaan, keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Dan Adat Roso Sejati mengajarkan bahwa dalam meletakkan pengakuan atas kekuasaan Tuhan, bukan hanya pada waktu tertentu, tapi selama hidup dan dalam menjalani kehidupan, manusia tetap dalam keadaan bersujud hatinya dan perbuatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berzikir
Pengertian Berzikir adalah mengingat dan mengucapkan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa, kekuasaannya dan Kebesarannya, hingga dengan berzikir manusia dalam berbuat, berfikir, berkata dan bertindak selalu menuju jalan kebaikan sesuai nilai ketuhanan.
Tindakan fisik dari berzikir adalah mengulang ucapan-ucapan yang memuat kata-kata tentang kebesaran,kekuasaan,keagungan,kemuliaan dan kata-kata yang mengandung gambaran tentang sifat tuhan, dengan tujuan, fisik manusia dapat menerima dan meresapi serta mencerminkan sifat-sifat yang Maha Kuasa tersebut.
Bertaubat
Pengertian bertaubat adalah mengakui dan merasakan kesalahan yang pernah di kerjakan dan menghentikan tindakan-tindakan yang tidak baik yang telah pernah terjadi dan selalu berupaya menuju jalan dan tindakan yang lebih baik lagi dari hari yang telah lalu.
Kesalahan, kesilapan dan kelupaan adalah bagian dari manusia, dan tentu hal itu di iringi dengan pengakuan atas kesalahn dan tindakan perabaikan dari kesalahn yang telah di perbuat hingga di hari mendatang dapat terhindar dari kesalahan yang sama.

3. Adat Berbudi
Dalam penjabaran tentang Adat Berbudi Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan manusia yang berbudi luhur karena dasar naluri kepribadiannya yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan berkeyakinan bahwa manusia diturunkan kedunia adalah merupakan utusan dari Tuhan Yang Maha Suci untuk menjadi orang-orang penuntun yang selalu menciptakan kebaikan-kebaikan agar terwujudnya keamanan, kerukunan dan kedamaian di atas dunia ini. Adapun perbuatan Adat berbudi yang di jelaskan oleh Sesembahan Singo Pranoto yaitu :
a. Suci Ning Pikir
b. Suci Ning Jiwo
d. Suci Ning Roso
Sebagai tatanan dalam menjalankan hidup dan kehidupan sebagai mana orang yang berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menjadi Insan yang sempurna.

Suci Ning Pikir
Pengertian suci ning pikir adalah berfikir baik berdasarkan kebenaran, kejujuran terhadap suatu keadaan hingga dengan pemikiran yang bersih terhadap suatu keadaan, mampu memberikan keputusan dan tindakan yang baik dan benar juga kepada semua orang, bukan hanya baik bagi dirinya sendiri.
Dengan kebersihan berfikir dari nafsu dan kejahatan, memandang dan menyelesaikan suatu masalah atau keadaan tentu menghasilkan pemikiran yang baik bagi semua orang.
Suci Ning Jiwo
Pengertian suci ning jiwo adalah suci/bersih dalam hati dan jiwa tanpa ada niat yang tidak baik/buruk dalam mengerjakan apa saja.
Niat dan hati yang bersih adalah niat yang berdasarkan Niat Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan penuh kesadaran melakukan apa saja hanya karena Allah, bukan hanya sekedar sebagai pekerjaan atau tindakan untuk memenuhi kebutuhan dan kehendak diri.
Suci Ning Roso
Pengertian dari suci ning roso adalah merasakan/mengerjakan sesuatu yang baik dan benar, dengan pemikiran berdasarkan kebenaran, niat juga bersandar dan meniatkan apa yang dikerjakan adalah karena Allah, dan mengerjakan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai aturan hukum, baik hukum Negara, Hukum agama dan juga Hukum Adat.


4. Adat Musibah
Manusia Sebagai Mahluk Tuhan di atas Dunia ini tidak luput dari musibah yang dapat datang kapan saja tanpa kita ketahui, lalu sebagai orang yang mendapat musibah ataupun menyaksikan musibah yang terjadi kepada diri sendiri ataupun orang lain apa yang dapat dilakukan.? Sesembahan Singo Pranoto menjelaskan dalam Adat Roso Sejati tentang Adat Musibah sebagai panduan menjalani hidup dan kehidupan. Apabila anak manusia menerima musibah ataupun menyaksikan musibah yang sedang terjadi ataupun yang telah terjadi sebelumnya. Penjelasan Adat Musibah dalam keterangan Sesembahan Singo Pranoto yaitu :
a. Merenungkan
b. Meneliti dan
c. Mengheningkan

Merenungkan
Pengertian merenungkan adalah memikirkan dan melihat musibah apa yang telah terjadi dan menimpa.
Musibah yang  selalu dekat dengan kesedihan, apabila menimpa seseorang sebagai individu atau masyarakat, tentu, bagi yang di timpa sangat membutuhkan pertolongan dan dukungan baik moril, tenaga maupun materil.
Hal itu hanya dapat terjadi bila dilalui dengan merenungkan apa yang terjadi, dan bukan mengambil langkah yang panik dan gegabah, karena langkah yang terjadi mungkin semakin memperburuk keadaan.
Meneliti
Pengertian meneliti adalah mempelajari apa yang telah terjadi, dari penyebabnya hingga pemecahannya.
Tentu sebagai manusia, yang sifat dasarnya adalah lemah dan tidak abadi, keadaan musibah kesedihan, bencana dan kesialan tidak dapat semuanya dihindari datangnya, tapi dengan meneliti keadaan yang terjadi, akan lebih mungkin mencapai penyelesaian dan memberikan pelajaran yang mampu mendukung, mengatasi dan mengobati apa yang telah terjadi dari musibah yang datang.
Mengheningkan
Pengertian mengheningkan adalah ikut merasakan dan meresapi kesedihan yang terjadi dan menyerahkan diri kepada Tuhan dengan turut mendo’akan dan membantu menyelesaikan masalah yang muncul karena musibah tersebut.
Keadaan dimana kita bersedih dan berduka karena musibah yang menimpa, membuat kita mengingat pada Kekuasaan Tuhan, semua berasal darinya.
Bagi orang yang tidak mengalami musibah, dengan merenungkan, meneliti dan  akhirnya mengheningkan diri serta mengembalikan hal itu adalah bukti Kekuasaan Tuhan, tentu dapat bercermin dari musibah yang ada dan menimpa orang lain, suatu saat kita juga mengalami dan merasakan hal yang sama.

5. Adat Bersahaja
Peran Adat bersahaja sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan beragama untuk menjalin silaturahim atau persaudaraan yang sangat kuat sehingga dapat menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kerukunan dan karya-karya dalam kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha kuasa.
Sesembahan singo pranoto menjelaskan tentang melaksakan Adat Bersahaja yaitu :
a. Mengucapkan Berterima Kasih
b. Berdiskusi
c. Merencanakan Suatu pendapat
Sehingga tercapailah suatu mufakat dalam bersepakat untuk mencapai tujuan bersama yang akan diraih dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Mengucapkan Berterima Kasih
Pengertian dari mengucapkan terimakasih adalah mampu menghargai keberadaan dan pemberian orang lain dan mengakui/mengucapkan/mengungkapkan rasa dan kata terima kasih.
Dengan berterima kasih , secara langsung atau tidak langsung, mampu memberikan dampak psikologi yang positif bagi orang yang memberi dan bagi orang yang menerima. Bagi yang memberi, merasakan bahwa apa yang telah di perbuatnya mempunyai arti bagi orang lain, sedangkan bagi yang menerima, ungkapan terimakasih dapat mendidik menjadi orang yang mampu menghargai keberadaan dan pemberian orang lain kepadanya.
Berdiskusi
Pengertian dari berdiskusi adalah bertukar pikiran dan sebagi bentuk menghargai pendapat orang lain dalam pemecahan suatu permasalahan.
Berdiskusi atau berbincang tentang suatu masalah, dapat memecahkan, atau setidaknya membantu meringankan tentang suatu hal, yang tentu saja sangat wajar dilakukan, mengingat manusia selalu dan saling membutuhkan manusia lainnya dalam kesehariannya.
Diskusi /bertukar pendapat, adalah suatu metode komunikasi yang mencerminkan demokrasi, dimana keputusan atau hasil perbincangan yang menjadi kesepakatan sifatnya berdasarkan kesadaran dan bukan berupa pemaksaan atas kehendak yang satu dengan yang lainnya.
Merencanakan Suatu Pendapat
Pengertian dari merencanakan suatu pendapat adalah ikut berperan aktif memberikan pendapat, tanggapan, saran menanggapi suatu keadaan.
Di tengah masyarakat dalam satu lingkungan, pemikiran-pemikiran menyikapi keadaan yang ada, tentu sebelum pelaksanaanya, sebaiknya melalui perencanaan, apalagi hal tersebut melibatkan dan mempengaruhi banyak orang.
Perencanaan suatu pendapat, apabila dilakukan dengan matang dan kebersamaan, tentu lebih besar kemungkinan berhasil.
Merencanakan suatu pendapat juga bagian dari bentuk menghargai keberadaan orang lain disekitar kita, dimana  dalam kebersamaan dan kerukunan, masyarakat dan bangsa dapat menjadi masyarakat dan bangsa yang adil , makmur, damai dan sejahtera.
Merencanakan pendapat dipandang juga sebagai salah satu alat untuk mendukung kebersamaan, kerukunan dan kebersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar