Rabu, 12 Juni 2013

HUKUM KETENTUAN TUHAN



Hukum Ketentuan Tuhan Dalam pemahaman Adat Roso Sejati adalah ketentuan dasar yang menjadi kewajiban setiap manusia sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa , tanpa ada pengecualian perbedaan - perbedaan, perbedaan suku bangsa , perbedaan bahasa dan budaya  , perbedaan status sosial atau perbedaan agama , seluruhnya adalah Ciptaan Tuhan yang maha kuasa , yang memiliki kewajiban melaksanakan perintah dan mejauhi larangan dari Tuhan dalam keseharian seorang individu untuk mencapai kebaikan dan terhindar dari segala tindakan yang buruk.
Maka secara mendasar ,Adat Roso Sejati memandang pada bahwa seluruh manusia adalah ciptaan Tuhan dan memiliki kewajiban mendasar terhadap Tuhannya yang terangkum dalam HUKUM KETENTUAN TUHAN , yang isinya :

 1.  BERTUHAN SATU
Maksudnya ialah bahwa setiap manusia berasal dari satu Tuhan dan sepenuhnya menyadari bahwa sebagai sebuah wujud ciptaan , memiliki kewajiban untuk  Yakin tentang adanya Tuhan sebagai penciptanya dan sepenuhnya meyakini bahwa Tuhan lah yang telah memberinya Hidup dan kehidupan sebagai sebuah amanah (titipan yang dipercayakan), hingga dengan pemahaman itu , semesta alam ini adalah milik tuhan dan memiliki hak dan kewajiban sebagai ciptaan kepada yang telah Menciptakannya .
Lebih dari itu, setelah didasari keyakinan kepada Tuhan tentang adanya Tuhan dan kekuasaanya, adalah munculnya Percaya , yaitu perbuatan yang didasari pada keyakinan kepada Tuhan.
Perbuatan yang didasari pada keyakinan kepada tuhan , adalah perbuatan keseharian individu menyikapi kenyataan keyakinannya , baik dalam bentuk sebuah prilaku ibadah sebagai kewajiban individu , maupun dalam perbuatannya secara umum , yang akan mecerminkan kemuliaan keyakinannya. Perkataan yang baik dan bersifat membina persaudaraan dan kerukunan , perbuatan yang baik , tidak hanya sebatas peribadahan , tapi juga dalam rumah tangga , dalam lingkungan dan juga saat bekerja. Hingga dengan dasar keyakinan dan kepercayaan Kepada Tuhan , individu dapat terjaga dari perbuatan buruk setiap saat dan waktu. Tentu saja ini adalah upaya preventatif internal terhadap suatu individu terhadap keinginan dan melakukan tindakan yang tidak bersesuaian dengan kemulian tuhannya , sebagai contoh , seorang pejabat yang senantiasa menjaga keyakinan dan kepercayaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Mulia , pasti akan menghindari mengambil yang bukan hak nya ( korupsi ) , karena sepenuhnya menyadari , bahwa dia selalu mengingat adanya satu Zat yang maha Mulia yang maha berkuasa dan yang maha tahu pada kejahatannya bahkan kejahatan yang ada dalam hati nya . Demikian juga pedagang, pengusaha dan semua sisi pengerjaan,  dengan kesadarannya , sepenuhnya meyakini dan mempercayai kekuatan dan kemuliaan yang Maha Tahu , tentu akan menghindarkan diri menipu ,  berbuat curang dan aniaya atau perbuatan lainnya yang menimbulkan dampak buruk baik bagi dirinya atau orang lain terutama dalam tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.


Maka sebagai sebuah kritik sosial yang mebangun , masyarakat Indonesia harus dapat lebih mendalami dan teliti , karena , seluruh kejahatan atau keburukan yang sedemikian kerap kita ketahui secara umum adalah dikarekan kurang nya resapan nilai “Bertuhan Satu” dan kurangnya kesadaran tentang hal  itu , yaitu bertuhan kepada Tuhan Yang Maha Adil , maha Kuasa dan maha mulia , dimana saat ini , para pelaku kejahatan adalah orang yang bertuhan pada kehendaknya sendiri untuk mampu lebih unggul , lebih kaya , lebih berkuasa dari orang lain dan mengabaikan keseimbangan moral kepada nilai Ketuhanan yang sejati, hingga dalam upayanya tersebut , seseorang mampu memandang perbuatannya adalah perbuatan yang benar dan semestinya .

Selanjutnya perwujudan dari bertuhan satu dalam adat Roso Sejati  adalah berdaulat.
Yang di maksud berdaulat dalam pandangan adat Roso Sejati adalah ,menjunjung tinggi kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa , hingga  merdeka , dalam jiwa yang penuh sejahtera , terbebas dari segala kejahatan , halangan , rintangan , fitnahan dan sepenuhnya dalam keyakinan bahwa dirinya dalam perlindungan Tuhan yang Maha Esa dalam menghadapi segala ujian , gelombang dan tipu daya kejahatan yang menjerumuskan. Sedemikian Tingginya nilai kedaulatan seorang manusia dan atas kedaulatan yang ada padanya dalam azasi nya , hingga dia mampu berbuat untuk keyakinan dan kepercayaanya Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam keseharian , nilai kedaulatan ini sangat penting , karena pendaulatan kepada Tuhan Yang Maha Esa , berarti juga hilanglah kejahatan – kejahatan manusia yang tumbuh dalam hati , jiwa dan pikiran , dan sepenuhnya keterlindungan itu hanya karena Tuhan Yang Maha Esa . sebagai rasio sehari – hari , banyak orang yang melakukan ibadat , tapi masih mau dan mampu berbuat kejahatan baik dalam bentuk fisik maupun pikiran , dengan alasan yang sebanyak pasir di pantai . Tapi ,  bila kondisi “berdaulat” penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa , apakah masih mungkin dengan kesadaran atau tanpa sadar terjadi kejahatan ? bila ada yang mengatakan masih , maka dapat dipastikan , itu lah nafsu yang membelokkan jiwa dan pikiran manusia hingga terjerumus dalam membenarkan nilai yang salah. Sebuah ironi yang sungguh menyedihkan bagi manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna bila itu masih terjadi.

Lalu , setelah yakin , setelah mencapai percaya , dilanjutkan dengan Berdaulat , diarahkanlah menuju Persatuan dan Kesatuan. Persatuan dan kesatuan yang di maksud adalah persatuan dan kesatuan manusia sebagai individu menyikapi kesimbangan alam secara universal dan keberadaaanya di tengah umat manusia secara kolektiv, terutama sebagai bangsa yang ber Pancasila sebagai bentuk terwujudnya kesatuan dan persatuan dalam menuju bangsa yang adil , makmur sejahtera dan berjaya , karena setiap manusia yang menjadi elemen penyusun bangsa ini selalu dalam kesadaran akan nilai nilai “Bertuhan Satu” yang diaplikasikan dalam tindakan yang baik dan terkendali karena sepenuhnya berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , dengan didasari pertimbangan keseimbangan universal ( menyeluruh) yang bersandar kepada tuhan yang maha esa , bukan pada basic kepentingan untuk dirinya sendiri , kelompok atau golongan , maka , niscaya , ditengah keberagaman suku bangsa , bahasa , agama dan kepercayaan , adat istiadat , kondisi sosial ekonomi , Indonesia dan bangsa manapun yang mampu mengaplikasikan ,menjaga tatanan dan terpimpin sepenuhnya oleh pemimpin yang Bertuhan Satu beserta segenap rakyatnya yang mendaulatkan Tuhan yang maha Esa , akan menjadi bangsa yang besar , kuat dan bersatu . Walau prahara dan bencana datang , namun disikapi dalam universialistisnya Bertuhan Satu akan mampu tampil dalam kancah dunia sebagai bangsa yang berbudi pekerti luhur. Semoga elite dan pimpinan di negara Kita adalah Seorang yang Bertuhan Satu , yaitu bertuhan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa , dan membela keagungan dan kemuliannya , bukan hanya membela partainya , kelompoknya , golongannya atau kerabatnya.
Amin 

2. BERJIWA SATU
Selanjutnya dalam Adat Roso Sejati adalah Berjiwa satu . Pengertian berjiwa satu secara Adat Roso Sejati adalah mampu memandang , menghargai , menyikapi dan menindak lanjuti “Bertuhan Satu “ dalam bentuk praktek yang sifatnya kolektif , merata dan menyeluruh , tanpa memandang perbedaan fisik , materil dan pemahaman , demi tercapainya satu tujuan , yaitu Manusia secara kolektif yang mampu meresapi , menghayati dan saling mendukung menuju jalan terbaik kebersamaan dan keseimbangan kolektif itu sendiri dalam nilai yang murni dan luhur.

Adanya Manusia yang adalah ciptaan Tuhan , dan keberadaan di atas dunia dengan diantar sebagai kenyataan oleh orang tua yang melahirkan , mengasuh dan membesarkan adalah keberkahan dan syukur nikmat tiada tara . Tidak ada manusia yang mampu menciptakan dirinya sendiri , menjadi besar sendiri dan mengetahui segala sesuatu diatas alam tanpa ada yang memberi tahunya . keberadaan faktor luar yang mempengaruhi keberadaan manusia adalah pembentuk karatker utama manusia menjadi baik atau buruk dalam berprilaku. Tapi dengan satu upaya Berjiwa Satu , terutama menjiwai nilai nilai Ketuhanan dan di aplikasikan dalam konsekwesni sebagai mahluk sosial  dalam penuh keluhurun dan keikhlasan , tentu akan menjadikan suatu masyarakat menjadi masyarakat yang stabil dan tertata apik dalam jangka tidak terbatas ,, selama masyarakat berjiwa satu , maka stabillah perjalanan suatu tatanan masyarakat.
Ya , benar , dapat kita katakan , hari ini masyarakat dan bangsa tidak berjiwa satu , terutama tidak berjiwa satu Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Keluhurannya , tapi berjiwa satu pada egoisme nya , berjiwa satu pada fanatisme buta nya , berjiwa satu pada kepentingan nya sendiri dan kelompoknya.

Apabila tidak ada upaya pembenahan pemahaman , bagaimana dengan anak cucu kita ? apa akan dibiarkan generasi muda saat ini berjiwa satu pada egoisme dan kesenangannya sendiri sehingga bebas menggunakan narkoba dan tidak memikirkan nasib bangsa dan negara ini kedepan ? Seperti apa kerusakan bangsa ini digenerasi mendatang bila kita saat ini sebagai orang tuanya sibuk berjiwa satu dengan uang dan kemewahan yang belum tentu memberikan kebahagiaan ? Seperti apa negara ini tercerai berainya bila elite politiknya berjiwa satu kepada kepentingan materi dan kekuasaan kelompok dan golongan nya saja  ? itu Cuma sekelumit contoh dari sekian ribu potensial masalah yang dapat disikapi dan diatasi dengan kalimat dalam Adat Roso Sejati “Berjiwa Satu” terutama berjiwa satu pada Tuhan Yang Maha Esa 

3. BERNIAT SATU
Yang dimaksud berniat satu dalam Adat Roso Sejati adalah bersama sama menyatukan pemahaman dan jiwa yang terwujud dalam Niat Satu , yaitu saling menguatkan diatara sesama manusia menuju kayakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam satu kesatuan masyarakat , keberagaman dan ciri identitas , saat memandang , memuliakan dan mengangungkan Kekuasaan Tuhan yang segala Kemuliaan sifatnya  , bila di satukan dalam satu niat , tentu akan dapat mencapai keadaan yang luar biasa stabil . Didasari pada Bertuhan satu , di  lakukan dengan Jiwa satu dan dirangkai dengan Niat yang satu dalam menguatkan Keyakinan dan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , akan menjadi sebuah kesatuan utuh tak terpisahkan yang direkatkan kepada kesadaran manusia oleh Kemuliaan Tuhan.

Sebagai sebuah gambaran kecil dalam keluarga , bila sinkronisasi Bertuhan Satu , Berjiwa Satu dan berniat satu , mungkin sidang tentang kasus perceraian hanya akan menjadi legenda . Tapi sebaliknya bila dalam satu keluarga yang terdiri dari suami , istri dan anak sudah tidak dalam satu kepemahaman tentang Bertuhan Kepada Tuhan yang Maha Esa , tidak mau Berjiwa satu dalam pikiran dan tindakan , dan tidak Berniat Satu dalam saling menguatkan nilai yang baik dan luhur sebagai mana mestinya , Sudah dapat diperkiraakan , konflik dan perselisiihan adalah “langganan tetap” yang kadang dapat datang sehari sampai tiga kali.
Lalu bagai mana dalam skala yang lebih besar dengan melibatkan 210 Juta orang dalam satu bahtera bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia ? . Ya yang seperti kita lihat saat ini, konflik kepentingan , kerusuhan berbasis kelompok dan golongan , perseteruan bahkan pertikaian SARA , korupsi individu dan kelompok , dan seterusnya , karena masalahnya Niatnya Bukan Niat Satu yaitu untuk saling menguatkan kebersamaan , tapi menonjolkan ego dan kepentingan sendiri .
Seandainya kita mau lebih dekat dan saling membuka kenyataan , kita ini di ciptakan dari model dan proses yang sama , yang di ciptakan Oleh Pencipta Yang Sama , apakah kita masih harus terlalu sombong untuk mengakui kesetaraan itu hingga mengorbankan nilai nilai keluhuran itu ? 

4.  BERDARAH SATU
Pengertian Berdarah satu dalam Adat Roso Sejati adalah mengembalikan keseimbangan sebagai satu kesetaraan yaitu sebagai Mahluk yang Diciprtakan oleh Tuhan Yang Maha Esa , dari kecongkakan – kecongkakan , keserakahan haus kekuasaan dan sebagainya.
Manusia dan alam semesta di ciptakan oleh satu pencipta , yang walaupun terucap dengan kata yang berbeda , Tapi dialah Yang Maha Esa , Yang Maha Tunggal , Yang Maha Mencipta , yang menginginkan Seluruh Ciptaannya dalam kesejahteraan , kedamaian , kerukunan dan kebersamaan . Maka dalam padangan Adat Roso Sejati , Berdarah Satu adalah satu bentuk tindakan dan upaya manusia dalam menjaga kondisi jiwa , pikiran , tindakan dalam kenyataan sebagai individu dalam menghadapi kesetaraannya dengan mahluk-mahluk lain yang juga di ciptakan oleh pencipta yang sama. Hingga atas kepahaman itu , semua bentuk alam dan manusia haruslah di jaga dalam keseimbangannya demi kebaikan bersama 

5.  BERSUMPAH SATU
Bersumpah satu dalam pandangan dan pengertian Adat Roso Sejati sebagai bagian dari Hukum Ketentuan Tuhan ialah menjaga dan mengerjakan apa saja yang datangnya dari Tuhan . Jagad Raya beserta semesta isinya , manusia , budaya , agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa , adalah suatu berkah yang asalnya dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib di jaga keseimbangan dan dikerjakan sesuai dengan dasar pemahaman Bertuhan Satu , Berjiwa Satu ,Berniat Satu, Berdarah Satu sebagai satu kesatuan dan dilandasi dengan saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya , bukan saling berebut dan tarik menarik siapa yang paling benar atau siapa yang salah , karena tidak ada satupun yang Maha Benar kecuali Tuhan Yang Maha Esa.

Manusia boleh beragam dalam segalanya , tapi dalam wawasan berketuhanan , harus mampu muncul sifat universal , sedang kan dalam beragama itu adalah realtivitas dan pilihan jalan hidup. Tetapi apa pun Agamanya , apapun bangsanya , apapun bahasanya , Tuhan yang menciptakan Alam ini adalah Tuhan Yang maha esa , yang maha adil dan maha bijaksana , sehingga mustahil seharusnya , atas dasar ketuhanan , satu individu mau menyakiti yang lainnya.
Demikianlah kearifan nusantara dalam pandangan ADAT ROSO SEJATI di pandang dan di pahami dalam Hukum Ketentuan Tuhan.

Bila dengan besar hati kita masih mampu memandang kelemahan kita sebagai manusia dan tetap berjalan menuju Kebenaran Hakiki sebagai di ungkap dalam tatanan konsep terpadu , di laksanakan dengan penuh kesadaran , dan dijaga oleh seluruh masyarakat dan bangsa , kepastian akan adil makmur sejahtera yang diinginkan para leluhur bangsa ini pasti tercapai.
Adat Roso Sejati Bukanlah Agama , karena setiap agama telah memiliki tatanan sendiri , tapi , Roso Sejati adalah tatanan untuk manusia secara umum dan global sebagai sebuah warisan budaya untuk kemajuan , kesejahteraan dan keadilan yang beradab , bagi seluruh bangsa Indonesia dan bagi seluruh peradaban manusia di manapun berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar