Hukum Ketentuan Tuhan Dalam
pemahaman Adat Roso Sejati adalah ketentuan dasar yang menjadi kewajiban setiap
manusia sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa , tanpa ada pengecualian perbedaan
- perbedaan, perbedaan suku bangsa , perbedaan bahasa dan budaya , perbedaan status sosial atau perbedaan
agama , seluruhnya adalah Ciptaan Tuhan yang maha kuasa , yang memiliki
kewajiban melaksanakan perintah dan mejauhi larangan dari Tuhan dalam
keseharian seorang individu untuk mencapai kebaikan dan terhindar dari segala
tindakan yang buruk.
Maka secara mendasar ,Adat Roso
Sejati memandang pada bahwa seluruh manusia adalah ciptaan Tuhan dan memiliki
kewajiban mendasar terhadap Tuhannya yang terangkum dalam HUKUM KETENTUAN TUHAN
, yang isinya :
1. BERTUHAN SATU
1. BERTUHAN SATU
Maksudnya ialah
bahwa setiap manusia berasal dari satu Tuhan dan sepenuhnya menyadari bahwa
sebagai sebuah wujud ciptaan , memiliki kewajiban untuk Yakin tentang adanya Tuhan sebagai
penciptanya dan sepenuhnya meyakini bahwa Tuhan lah yang telah memberinya Hidup
dan kehidupan sebagai sebuah amanah (titipan yang dipercayakan), hingga dengan
pemahaman itu , semesta alam ini adalah milik tuhan dan memiliki hak dan
kewajiban sebagai ciptaan kepada yang telah Menciptakannya .
Lebih dari itu,
setelah didasari keyakinan kepada Tuhan tentang adanya Tuhan dan kekuasaanya, adalah
munculnya Percaya , yaitu perbuatan yang didasari pada keyakinan kepada Tuhan.
Perbuatan yang
didasari pada keyakinan kepada tuhan , adalah perbuatan keseharian individu
menyikapi kenyataan keyakinannya , baik dalam bentuk sebuah prilaku ibadah
sebagai kewajiban individu , maupun dalam perbuatannya secara umum , yang akan
mecerminkan kemuliaan keyakinannya. Perkataan yang baik dan bersifat membina
persaudaraan dan kerukunan , perbuatan yang baik , tidak hanya sebatas
peribadahan , tapi juga dalam rumah tangga , dalam lingkungan dan juga saat
bekerja. Hingga dengan dasar keyakinan dan kepercayaan Kepada Tuhan , individu
dapat terjaga dari perbuatan buruk setiap saat dan waktu. Tentu saja ini adalah
upaya preventatif internal terhadap suatu individu terhadap keinginan dan
melakukan tindakan yang tidak bersesuaian dengan kemulian tuhannya , sebagai
contoh , seorang pejabat yang senantiasa menjaga keyakinan dan kepercayaanya
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Mulia , pasti akan menghindari mengambil
yang bukan hak nya ( korupsi ) , karena sepenuhnya menyadari , bahwa dia selalu
mengingat adanya satu Zat yang maha Mulia yang maha berkuasa dan yang maha tahu
pada kejahatannya bahkan kejahatan yang ada dalam hati nya . Demikian juga
pedagang, pengusaha dan semua sisi pengerjaan,
dengan kesadarannya , sepenuhnya meyakini dan mempercayai kekuatan dan
kemuliaan yang Maha Tahu , tentu akan menghindarkan diri menipu , berbuat curang dan aniaya atau perbuatan
lainnya yang menimbulkan dampak buruk baik bagi dirinya atau orang lain
terutama dalam tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Maka sebagai
sebuah kritik sosial yang mebangun , masyarakat Indonesia harus dapat lebih
mendalami dan teliti , karena , seluruh kejahatan atau keburukan yang
sedemikian kerap kita ketahui secara umum adalah dikarekan kurang nya resapan
nilai “Bertuhan Satu” dan kurangnya kesadaran tentang hal itu , yaitu bertuhan kepada Tuhan Yang Maha
Adil , maha Kuasa dan maha mulia , dimana saat ini , para pelaku kejahatan
adalah orang yang bertuhan pada kehendaknya sendiri untuk mampu lebih unggul ,
lebih kaya , lebih berkuasa dari orang lain dan mengabaikan keseimbangan moral
kepada nilai Ketuhanan yang sejati, hingga dalam upayanya tersebut , seseorang
mampu memandang perbuatannya adalah perbuatan yang benar dan semestinya .
Selanjutnya
perwujudan dari bertuhan satu dalam adat Roso Sejati adalah berdaulat.
Yang di maksud
berdaulat dalam pandangan adat Roso Sejati adalah ,menjunjung tinggi kekuasaan
Tuhan Yang Maha Esa , hingga merdeka ,
dalam jiwa yang penuh sejahtera , terbebas dari segala kejahatan , halangan ,
rintangan , fitnahan dan sepenuhnya dalam keyakinan bahwa dirinya dalam
perlindungan Tuhan yang Maha Esa dalam menghadapi segala ujian , gelombang dan
tipu daya kejahatan yang menjerumuskan. Sedemikian Tingginya nilai kedaulatan
seorang manusia dan atas kedaulatan yang ada padanya dalam azasi nya , hingga
dia mampu berbuat untuk keyakinan dan kepercayaanya Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam keseharian , nilai kedaulatan ini sangat penting , karena pendaulatan
kepada Tuhan Yang Maha Esa , berarti juga hilanglah kejahatan – kejahatan
manusia yang tumbuh dalam hati , jiwa dan pikiran , dan sepenuhnya
keterlindungan itu hanya karena Tuhan Yang Maha Esa . sebagai rasio sehari –
hari , banyak orang yang melakukan ibadat , tapi masih mau dan mampu berbuat kejahatan
baik dalam bentuk fisik maupun pikiran , dengan alasan yang sebanyak pasir di
pantai . Tapi , bila kondisi “berdaulat”
penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa , apakah masih mungkin dengan kesadaran atau
tanpa sadar terjadi kejahatan ? bila ada yang mengatakan masih , maka dapat
dipastikan , itu lah nafsu yang membelokkan jiwa dan pikiran manusia hingga
terjerumus dalam membenarkan nilai yang salah. Sebuah ironi yang sungguh
menyedihkan bagi manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna bila itu
masih terjadi.
Lalu , setelah
yakin , setelah mencapai percaya , dilanjutkan dengan Berdaulat , diarahkanlah
menuju Persatuan dan Kesatuan. Persatuan dan kesatuan yang di maksud adalah
persatuan dan kesatuan manusia sebagai individu menyikapi kesimbangan alam
secara universal dan keberadaaanya di tengah umat manusia secara kolektiv, terutama
sebagai bangsa yang ber Pancasila sebagai bentuk terwujudnya kesatuan dan
persatuan dalam menuju bangsa yang adil , makmur sejahtera dan berjaya , karena
setiap manusia yang menjadi elemen penyusun bangsa ini selalu dalam kesadaran
akan nilai nilai “Bertuhan Satu” yang diaplikasikan dalam tindakan yang baik
dan terkendali karena sepenuhnya berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , dengan
didasari pertimbangan keseimbangan universal ( menyeluruh) yang bersandar
kepada tuhan yang maha esa , bukan pada basic kepentingan untuk dirinya sendiri
, kelompok atau golongan , maka , niscaya , ditengah keberagaman suku bangsa ,
bahasa , agama dan kepercayaan , adat istiadat , kondisi sosial ekonomi ,
Indonesia dan bangsa manapun yang mampu mengaplikasikan ,menjaga tatanan dan
terpimpin sepenuhnya oleh pemimpin yang Bertuhan Satu beserta segenap rakyatnya
yang mendaulatkan Tuhan yang maha Esa , akan menjadi bangsa yang besar , kuat
dan bersatu . Walau prahara dan bencana datang , namun disikapi dalam
universialistisnya Bertuhan Satu akan mampu tampil dalam kancah dunia sebagai
bangsa yang berbudi pekerti luhur. Semoga elite dan pimpinan di negara Kita
adalah Seorang yang Bertuhan Satu , yaitu bertuhan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
, dan membela keagungan dan kemuliannya , bukan hanya membela partainya ,
kelompoknya , golongannya atau kerabatnya.
Amin
2. BERJIWA SATU
2. BERJIWA SATU
Selanjutnya
dalam Adat Roso Sejati adalah Berjiwa satu . Pengertian berjiwa satu secara Adat
Roso Sejati adalah mampu memandang , menghargai , menyikapi dan menindak
lanjuti “Bertuhan Satu “ dalam bentuk praktek yang sifatnya kolektif , merata
dan menyeluruh , tanpa memandang perbedaan fisik , materil dan pemahaman , demi
tercapainya satu tujuan , yaitu Manusia secara kolektif yang mampu meresapi ,
menghayati dan saling mendukung menuju jalan terbaik kebersamaan dan
keseimbangan kolektif itu sendiri dalam nilai yang murni dan luhur.
Adanya Manusia
yang adalah ciptaan Tuhan , dan keberadaan di atas dunia dengan diantar sebagai
kenyataan oleh orang tua yang melahirkan , mengasuh dan membesarkan adalah
keberkahan dan syukur nikmat tiada tara . Tidak ada manusia yang mampu
menciptakan dirinya sendiri , menjadi besar sendiri dan mengetahui segala sesuatu
diatas alam tanpa ada yang memberi tahunya . keberadaan faktor luar yang
mempengaruhi keberadaan manusia adalah pembentuk karatker utama manusia menjadi
baik atau buruk dalam berprilaku. Tapi dengan satu upaya Berjiwa Satu ,
terutama menjiwai nilai nilai Ketuhanan dan di aplikasikan dalam konsekwesni
sebagai mahluk sosial dalam penuh
keluhurun dan keikhlasan , tentu akan menjadikan suatu masyarakat menjadi
masyarakat yang stabil dan tertata apik dalam jangka tidak terbatas ,, selama
masyarakat berjiwa satu , maka stabillah perjalanan suatu tatanan masyarakat.
Ya , benar ,
dapat kita katakan , hari ini masyarakat dan bangsa tidak berjiwa satu ,
terutama tidak berjiwa satu Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Keluhurannya , tapi
berjiwa satu pada egoisme nya , berjiwa satu pada fanatisme buta nya , berjiwa
satu pada kepentingan nya sendiri dan kelompoknya.
Apabila tidak
ada upaya pembenahan pemahaman , bagaimana dengan anak cucu kita ? apa akan
dibiarkan generasi muda saat ini berjiwa satu pada egoisme dan kesenangannya
sendiri sehingga bebas menggunakan narkoba dan tidak memikirkan nasib bangsa
dan negara ini kedepan ? Seperti apa kerusakan bangsa ini digenerasi mendatang
bila kita saat ini sebagai orang tuanya sibuk berjiwa satu dengan uang dan
kemewahan yang belum tentu memberikan kebahagiaan ? Seperti apa negara ini
tercerai berainya bila elite politiknya berjiwa satu kepada kepentingan materi
dan kekuasaan kelompok dan golongan nya saja ? itu Cuma sekelumit contoh dari sekian ribu
potensial masalah yang dapat disikapi dan diatasi dengan kalimat dalam Adat Roso Sejati “Berjiwa Satu” terutama
berjiwa satu pada Tuhan Yang Maha Esa
3. BERNIAT SATU
3. BERNIAT SATU
Yang dimaksud
berniat satu dalam Adat Roso Sejati adalah bersama sama menyatukan pemahaman
dan jiwa yang terwujud dalam Niat Satu , yaitu saling menguatkan diatara sesama
manusia menuju kayakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam satu
kesatuan masyarakat , keberagaman dan ciri identitas , saat memandang ,
memuliakan dan mengangungkan Kekuasaan Tuhan yang segala Kemuliaan
sifatnya , bila di satukan dalam satu
niat , tentu akan dapat mencapai keadaan yang luar biasa stabil . Didasari pada
Bertuhan satu , di lakukan dengan Jiwa satu
dan dirangkai dengan Niat yang satu dalam menguatkan Keyakinan dan Kepercayaan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa , akan menjadi sebuah kesatuan utuh tak terpisahkan
yang direkatkan kepada kesadaran manusia oleh Kemuliaan Tuhan.
Sebagai sebuah
gambaran kecil dalam keluarga , bila sinkronisasi Bertuhan Satu , Berjiwa Satu
dan berniat satu , mungkin sidang tentang kasus perceraian hanya akan menjadi
legenda . Tapi sebaliknya bila dalam satu keluarga yang terdiri dari suami ,
istri dan anak sudah tidak dalam satu kepemahaman tentang Bertuhan Kepada Tuhan
yang Maha Esa , tidak mau Berjiwa satu dalam pikiran dan tindakan , dan tidak
Berniat Satu dalam saling menguatkan nilai yang baik dan luhur sebagai mana
mestinya , Sudah dapat diperkiraakan , konflik dan perselisiihan adalah
“langganan tetap” yang kadang dapat datang sehari sampai tiga kali.
Lalu bagai mana
dalam skala yang lebih besar dengan melibatkan 210 Juta orang dalam satu
bahtera bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia ? . Ya yang seperti kita lihat saat
ini, konflik kepentingan , kerusuhan berbasis kelompok dan golongan ,
perseteruan bahkan pertikaian SARA , korupsi individu dan kelompok , dan seterusnya
, karena masalahnya Niatnya Bukan Niat Satu yaitu untuk saling menguatkan
kebersamaan , tapi menonjolkan ego dan kepentingan sendiri .
Seandainya kita
mau lebih dekat dan saling membuka kenyataan , kita ini di ciptakan dari model
dan proses yang sama , yang di ciptakan Oleh Pencipta Yang Sama , apakah kita
masih harus terlalu sombong untuk mengakui kesetaraan itu hingga mengorbankan
nilai nilai keluhuran itu ?
4. BERDARAH SATU
4. BERDARAH SATU
Pengertian Berdarah
satu dalam Adat Roso Sejati adalah mengembalikan keseimbangan sebagai satu
kesetaraan yaitu sebagai Mahluk yang Diciprtakan oleh Tuhan Yang Maha Esa ,
dari kecongkakan – kecongkakan , keserakahan haus kekuasaan dan sebagainya.
Manusia dan alam
semesta di ciptakan oleh satu pencipta , yang walaupun terucap dengan kata yang
berbeda , Tapi dialah Yang Maha Esa , Yang Maha Tunggal , Yang Maha Mencipta ,
yang menginginkan Seluruh Ciptaannya dalam kesejahteraan , kedamaian , kerukunan
dan kebersamaan . Maka dalam padangan Adat Roso Sejati , Berdarah Satu adalah
satu bentuk tindakan dan upaya manusia dalam menjaga kondisi jiwa , pikiran ,
tindakan dalam kenyataan sebagai individu dalam menghadapi kesetaraannya dengan
mahluk-mahluk lain yang juga di ciptakan oleh pencipta yang sama. Hingga atas
kepahaman itu , semua bentuk alam dan manusia haruslah di jaga dalam
keseimbangannya demi kebaikan bersama
5. BERSUMPAH SATU
5. BERSUMPAH SATU
Bersumpah satu
dalam pandangan dan pengertian Adat Roso Sejati sebagai bagian dari Hukum
Ketentuan Tuhan ialah menjaga dan mengerjakan apa saja yang datangnya dari
Tuhan . Jagad Raya beserta semesta isinya , manusia , budaya , agama dan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa , adalah suatu berkah yang asalnya dari
Tuhan Yang Maha Esa yang wajib di jaga keseimbangan dan dikerjakan sesuai
dengan dasar pemahaman Bertuhan Satu , Berjiwa Satu ,Berniat Satu, Berdarah Satu
sebagai satu kesatuan dan dilandasi dengan saling menguatkan antara satu dengan
yang lainnya , bukan saling berebut dan tarik menarik siapa yang paling benar
atau siapa yang salah , karena tidak ada satupun yang Maha Benar kecuali Tuhan
Yang Maha Esa.
Manusia boleh
beragam dalam segalanya , tapi dalam wawasan berketuhanan , harus mampu muncul
sifat universal , sedang kan dalam beragama itu adalah realtivitas dan pilihan
jalan hidup. Tetapi apa pun Agamanya , apapun bangsanya , apapun bahasanya ,
Tuhan yang menciptakan Alam ini adalah Tuhan Yang maha esa , yang maha adil dan
maha bijaksana , sehingga mustahil seharusnya , atas dasar ketuhanan , satu
individu mau menyakiti yang lainnya.
Demikianlah
kearifan nusantara dalam pandangan ADAT ROSO SEJATI di pandang dan di pahami
dalam Hukum Ketentuan Tuhan.
Bila dengan
besar hati kita masih mampu memandang kelemahan kita sebagai manusia dan tetap
berjalan menuju Kebenaran Hakiki sebagai di ungkap dalam tatanan konsep terpadu
, di laksanakan dengan penuh kesadaran , dan dijaga oleh seluruh masyarakat dan
bangsa , kepastian akan adil makmur sejahtera yang diinginkan para leluhur
bangsa ini pasti tercapai.
Adat Roso Sejati
Bukanlah Agama , karena setiap agama telah memiliki tatanan sendiri , tapi ,
Roso Sejati adalah tatanan untuk manusia secara umum dan global sebagai sebuah
warisan budaya untuk kemajuan , kesejahteraan dan keadilan yang beradab , bagi
seluruh bangsa Indonesia dan bagi seluruh peradaban manusia di manapun berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar